KABARDAERAH.OR.ID, SURAKARTA – Persoalan meningkatnya angka pengangguran terbuka di Kota Solo pada tahun 2024 menuai sorotan berbagai pihak. Salah satu tokoh masyarakat Solo, BRM. Dr. Kusumo Putro, SH., MH., meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo agar membangun balai latihan kerja (BLK) di setiap kecamatan. Langkah ini dinilai penting untuk membekali masyarakat dengan keterampilan sehingga mereka dapat mandiri dan memiliki daya saing di dunia kerja.
“Persoalan pengangguran ini adalah persoalan serius. Saya mendorong Pemkot Solo membuat BLK di setiap wilayah kecamatan,” ujar Kusumo saat berbincang dengan media pada Selasa (18/2/2025).
Pengangguran Disebabkan Minimnya Lapangan Kerja dan Keterampilan
Menurut Kusumo, tingginya angka pengangguran di Solo disebabkan oleh dua faktor utama, yakni kurangnya lapangan pekerjaan serta minimnya keterampilan atau keahlian tenaga kerja. Oleh karena itu, kehadiran BLK di tiap kecamatan diyakini dapat menjadi solusi dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat. Dengan begitu, mereka dapat bersaing di dunia kerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
“Lulusan BLK yang sudah berkeahlian, bisa ke perusahaan atau usaha sendiri. Contoh membuat roti, bisa buka lapak di pinggir jalan atau jualan online,” jelasnya.
Usulan Modal Usaha dan Program Pelatihan Intensif
Tak hanya mendesak pembangunan BLK, Kusumo juga mengusulkan pemberian modal usaha bagi para alumni BLK yang telah menyelesaikan pelatihan. Menurutnya, modal usaha sebesar Rp5 juta per alumni sudah cukup untuk memulai usaha mandiri. Namun, ia menekankan bahwa peserta harus benar-benar digembleng di BLK agar memiliki kompetensi yang memadai.
“Durasi pelatihan intensif di BLK selama empat bulan. Ini agar mereka benar-benar menguasai materi yang dilatihkan, sekaligus untuk menyeleksi mereka yang memang ingin belajar dan tekad kuat bekerja. Sehingga para alumni siap bekerja,” ujarnya.
Kusumo juga membayangkan adanya tiga sesi pelatihan dalam sehari, yakni pagi, siang, dan malam. Jika satu sesi diikuti 100 orang, maka dalam sehari setiap BLK dapat melatih hingga 300 peserta. Dengan lima BLK di Solo, total peserta pelatihan bisa mencapai 1.500 orang setiap hari.
“Setelah digembleng intensif selama empat bulan, mereka yang lulus dapat stimulan modal usaha. BLK kembali menerima peserta pelatihan dengan skema yang sama. Dan yang harus dicatat, program pelatihan di BLK ini gratis untuk warga Solo,” tegasnya.
Investasi Jangka Menengah untuk Menekan Pengangguran…
Eksplorasi konten lain dari Kabar Daerah
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.