KABARDAERAH.OR.ID, BATAM || Penyelidikan mendalam media mengungkap fakta mengejutkan: Billiard Center Batam, yang berlokasi di jantung kota, diduga menjadi pusat praktik perjudian digital terselubung. Ironisnya, aktivitas ini berlangsung terang-terangan, seolah kebal dari jerat hukum.
Judi Berkedok Hiburan di Tengah Kota
Dari luar, Billiard Center Batam tampak seperti tempat nongkrong biasa. Suasana santai, meja biliar yang selalu penuh, dan pengunjung yang tampak menikmati permainan. Namun, sumber internal yang kami temui membeberkan realitas gelap di balik suasana santai tersebut.
“Bukan hanya main biliar. Ada permainan digital berbasis chip yang bisa diuangkan. Ini judi yang dibungkus rapi,” ujar sumber tersebut yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Menurutnya, praktik perjudian ini sudah berlangsung lama. Transaksi digital yang terjadi di balik meja biliar menandakan adanya sistem yang rapi dan terstruktur.
Dugaan Pembiaran Aparat: “Semua Tahu, Tapi Diam”
Yang membuat publik geram, lokasi Billiard Center hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari pusat keramaian dan rumah ibadah. Namun hingga kini, tidak ada tindakan tegas dari aparat kepolisian. Hal ini memunculkan dugaan pembiaran—bahkan kemungkinan keterlibatan oknum tertentu.
“Kalau tempat seperti ini bisa aman terus bertahun-tahun, itu bukan kebetulan. Semua tahu, tapi semua juga diam,” tambah sumber tersebut.
Pertanyaan untuk Aparat: Mengapa Tidak Bertindak?
Dugaan perjudian digital ini memicu sederet pertanyaan kritis:
✅ Apakah Billiard Center memiliki izin resmi untuk aktivitas ini?
✅ Mengapa laporan masyarakat tidak direspons oleh aparat?
✅ Siapa yang sebenarnya mendapat keuntungan dari praktik ilegal ini?
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun pemerintah daerah. Publik pun semakin curiga bahwa hukum tumpul ke atas dan hanya tajam ke bawah.
Bukan Sekadar Pelanggaran Hukum, Tapi Juga Moral
Praktik perjudian digital ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai nilai-nilai moral masyarakat. Terlebih ketika aparat hukum yang seharusnya menjadi benteng keadilan justru diduga melakukan pembiaran.
“Ini bukan cuma soal uang. Ini soal moral dan kepercayaan publik. Kalau dibiarkan, ini akan jadi preseden buruk,” kata seorang tokoh masyarakat Batam yang kami temui.
Komitmen Media: Transparansi dan Klarifikasi
Sebagai bagian dari kontrol sosial, media akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Kepolisian, pengelola Billiard Center, dan pihak-pihak terkait kami beri ruang untuk memberikan klarifikasi. Namun publik menuntut lebih dari sekadar janji—mereka menunggu bukti nyata penegakan hukum. (Fransisco Chrons)
Eksplorasi konten lain dari Kabar Daerah
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.