Monetize your website traffic with yX Media

Terima Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Untuk Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Haji Indonesia – Arab Saudi

KABARDAERAH.OR.ID, JAKARTA || Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo melalui Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia YM. Faisal Abdullah H. Amodi, meminta kesediaan Kerajaan Arab Saudi agar bisa kembali memberikan tambahan kuota jamaah haji bagi Indonesia. Mengingat penduduk muslim Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, mencapai 238 juta jiwa atau sekitar 12,5 persen dari penduduk muslim dunia.

Kita juga apresiasi langkah Kerajaan Arab Saudi yang selama ini senantiasa memberikan perhatian besar terhadap Indonesia. Terbukti pada tahun 2023 ini, kuota haji Indonesia mencapai 221.000 orang, terbesar di dunia. Namun jumlah tersebut masih belum bisa mengakomodir tingginya minat haji dari Indonesia. Dengan penambahan kuota haji, diharapkan dapat memangkas masa tunggu keberangkatan haji Indonesia dari yang saat ini rata-rata 20 hingga 30 tahun, agar bisa menjadi dibawah 10 tahun,” ujar Bamsoet usai menerima Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia YM. Faisal Abdullah H. Amodi, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Rabu (1/3/23).

BACA JUGA :  Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Penyelenggaraan "Road to Pecah VW 2024 Indonesia Bersatu, Mobil Rakyat di Rumah Rakyat

Turut hadir Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dan Fadel Muhammad, serta Counsellor Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia H.E. Mr. Abdullah Yahya Alhamrani.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini juga mendorong agar pembangunan Indonesian House di Mekkah, Arab Saudi yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai komplek apartemen/tempat tinggal jemaah haji atau jamaah umrah Indonesia, bisa segera terealisasi dengan dukungan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Lahan yang diberikan oleh Arab Saudi untuk pembangunan Indonesian House berupa hak sewa 99 tahun.

Namun terdapat peraturan dari Arab Saudi yang memberikan kewenangan pemerintah (Royal Commission for Makkah and Holy Sites/RCMC) untuk dapat mengambil lahan tersebut sewaktu waktu. Sehingga belum dapat menjamin kepastian bahwa dalam kurun waktu 99 tahun lahan tersebut digunakan oleh Indonesia. Karena itu, kita perlu duduk bersama untuk mencari jalan keluar atas hal ini,” tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menjelaskan, selain kerjasama di bidang haji, Indonesia dan Arab Saudi juga memiliki banyak peluang untuk meningkatkan kerjasama di sektor ekonomi dan perdagangan. Mengingat potensi perdagangan Indonesia – Arab Saudi sangat besar, dan perlu didorong agar terus meningkat.

BACA JUGA :  Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Pelaksanaan NTT Otomotif Festival 2023

Salah satunya dengan mempermudah akses masuk produk-produk Indonesia ke Arab Saudi, terutama produk halal. Beberapa perusahaan Indonesia telah mendaftarkan produk mereka ke Saudi Food and Drugs Authority (SFDA), namun hingga sekarang SFDA belum memberikan persetujuan. Karena itu, melalui Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, kita berharap persetujuan SFDA dapat segera diterbitkan. khususnya untuk produk perikanan yang dibutuhkan jamaah haji Indonesia,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menerangkan, Indonesia juga memiliki banyak kesempatan bagi Arab Saudi untuk berinvestasi di berbagai sektor. Salah satunya dalam proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur. Khususnya di sektor infrastruktur, fasilitas publik, dan energi terbarukan. Sehingga bisa semakin meningkatkan investasi Arab Saudi di Indonesia yang pada tahun 2022 lalu baru berjumlah sekitar 1,7 juta USD.

BACA JUGA :  Bamsoet: Malam ini IMI Akan Kukuhkan Presiden Joko Widodo Sebagai Bapak Otomotif Indonesia

Kita juga mendorong penguatan kolaborasi antara Public Investment Fund Saudi dengan Indonesia Investment Authority. Selain itu, kita juga memastikan realisasi proyek pembangkit listrik tenaga surya di Saguling dan Singkarak. Proyek senilai 104,95 juta dolar ini merupakan tindak lanjut MoU antara PLN dengan ACWA Power tahun lalu,” pungkas Bamsoet. (*)

Galih RM

BERITA TERBARU YANG DISARANKAN !
Bagikan Artikel :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *